Thursday, July 26, 2012

Cerita Dusta Atas Nama Habib di Buku Mahrus Ali

buku wc markus



Cerita dusta ini ada di Pengantar buku “YASIN FADHILAH QUR’AN KYAI AHLI BID’AH, karya H. Mahrus Ali (Mantan Kyai NU-katanya,-)”, berikut petikannya:

TOBATNYA SEORANG HABIB
Hidayah telah menyambutnya. Sehingga dia mengkajih ulang akan ajaran-ajaran yang telah diterimanya tempo dulu.
……………… 
Hal ini seakan-akan mengingatkan seputar kisah kehidupan diri saya (Habib Ahmad bin Thalib) tempo dulu yang masih menjalankan praktek penyembuhan, dan bahkan foto diri saya sering muncul dicover depan majalah Liberty dengan bangganya memakai pakaian kebesaran sang habib yang serba tahu tentang hal-hal ghaib.
….dan seterusnya

Hasil investigasi Tim Sarkub di lapangan bahwa Ahmad bin Thalib bukanlah seorang habib (ahlu bait), yang benar adalah ia keturunan arab badui berprofesi sebagai Tabib (dukun)  tinggal di Surabaya. Ketika ditanya silsilah nasab ia tidak bisa menjawab. Terbukti kalau ia memang Habib Gadungan produk wahabi.

Dalam menjalankan praktek perdukunan, ia pernah berurusan dengan pihak berwajib mendekam di tahanan karna praktek “dukun cabul”. Berita terbaru diperoleh bahwa nasibnya sekarang makin menderita.

Cerita bohong di atas memang dibuat untuk mendongkrak omset buku mahrus ali.  Dan anehnya orang – orang wahabi begitu gembira membaca cerita bohong tersebut tanpa mengecek kebenaran berita. Mereka ramai-ramai sebarkan cerita dusta tersebut posting di website, blog, facebook dll.

http://www.sarkub.com/2011/mahrus-ali-berdusta-atas-nama-habib/
Judul: Cerita Dusta Atas Nama Habib di Buku Mahrus Ali
Rating Blog: 5 dari 5
Ditulis oleh Admin
Anda sedang membaca artikel Cerita Dusta Atas Nama Habib di Buku Mahrus Ali. Jika ingin mengutip, harap memberikan link aktif dofollow ke URL http://mantankiainu.blogspot.com/2012/07/cerita-dusta-atas-nama-habib-di-buku.html. Terima kasih sudah singgah di blog ini.
Judul: Cerita Dusta Atas Nama Habib di Buku Mahrus Ali; Ditulis oleh Admin; Rating Blog: 5 dari 5

9 comments:

  1. APAKAH ADA KETURUNAN AHLUL BAIT?

    Dlm Al Quran yang menyebut 'ahlulbait', rasanya ada 3 (tiga) ayat dan 3 surat.

    1. QS. 11:73: Para Malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah".

    2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: 'Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu 'ahlulbait' yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?

    3. QS. 33:33: "...Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu 'ahlulbait' dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya".

    Sedangkan ditinjau dari sesudah ayat 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 dan bukan hanya QS. 33:33, maka lingkup ahlul bait menjadi universal:

    1. Kedua orang tua para nabi/rasul;.

    2. Saudara kandung para nabi/rasul.

    3. Isteri-isteri beliau.

    4. Anak-anak beliau baik perempuan maupun laki-laki.

    Bagaimana Saidina Ali bin Abi Thalib ya jika merujuk pada ayat-ayat ahlul bait pastilah bukan termasuk kelompok ahlul bait.

    Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

    “Tidak ada seorangpun yang mengaku (orang lain) sebagai ayahnya, padahal dia tahu (kalau bukan ayahnya), melainkan telah kufur (nikmat) kepada Allah. Orang yang mengaku-ngaku keturunan dari sebuah kaum, padahal bukan, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Kesimpulan dari tulisan di atas, bahwa pewaris tahta 'ahlul bait' yang terakhir hanya tinggal bunda Fatimah. Berarti anaknya seperti Saidina Hasan dan Husein maupun yang perempuan bukanlah pewaris tahta AHLUL BAIT.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menengok Keturunan Rasulullah dan Ulama

      * Mereka dan Para Ulama Ahlu Sunnah wal Jama'ah *

      Beberapa hadits tentang mereka :

      Ibnu `Abbas radyallahu'anhu berkata bahawa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam , pernah bersabda :

      “ Cintailah Allah atas kenikmatan yang diberikanNya kepadamu sekelian dan cintailah aku dengan mencintai Allah dan cintailah ahlul-baitku kerana mencintaiku ”

      Ad- Dailami meriwayatkan sebuah Hadits dari `Ali ibn Abi Thalib yang menyebut sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam :

      “ Di antara kalian yang paling mantap berjalan di atas sirath ialah yang paling besar kecintaannya kepada ahlul-baitku dan para sahabatku.”

      Diriwayatkan oleh At-Thabarani, bahawa Jabir radyallahu'anhu mendengar `Umar ibnu Khattab radyallahu'anhu berkata kepada orang ramai ketika mengahwini Ummu Kalthum binti `Ali bin Abu Thalib :

      “ Tidakkah kalian mengucapkan selamat untukku? Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam , bersabda: ` Semua sabab (kerabat) dan nasab (salasilah keturunan) akan terputus pada hari kiamat kelak kecuali kerabat dan nasabku’.

      Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan dalam hadits lain:

      “ Apabila bintang-bintang lenyap, lenyaplah penghuni langit; dan apabila ahli-baitku lenyap, lenyap pula penghuni bumi.”

      Sebuah Hadeeth riwayat Al Hakim dan disahihkan oleh Bukhari & Muslim menyebut :

      “ Bintang-bintang merupakan (sarana) keselamatan bagi penghuni bumi (yang sedang belayar) dari bahaya tenggelam/karam sedangkaan ahlul-baitku sarana keselamatan bagi umatku dari perselisihan (dalam agama). Bila ada satu kabilah Arab yang membelakangi ahlul-baitku, mereka akan berselisih kemudian menjadi kelompok Iblis.”

      Hadits Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam , dari Abu Dzar menyatakan :

      ” Ahlul- baitku di tengah kalian ibarat bahtera Nuh. Siapa yang menaikinya ia selamat dan siapa yang ketinggalan ia binasa.”

      Abu Dzar Al- Ghiffari radyallahu'anhu menuturkan bahawa ia mendengar sabdaan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam :

      "Jadikanlah ahlul-baitku bagi kalian sebagai kepala bagi jasad dan sebagai dua belah mata bagi kepala.”

      Hadits riwayat Imam At-Tarmidzi, bahawa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam ,telah bersabda :

      “ Dunia tidak akan berakhir sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang lelaki dari keluargaku yang namanya menyerupai namaku."

      Dari Tufail dari `Ali ibn Abi Thalib radyallahu'anhu , Nabi Shallallahu'alaihi wasallam ,bersabda :

      ” Jika dunia ini hanya tinggal sehari sahaja nescaya Allah akan bangkitkan seorang lelaki dari keluargaku yang akan memenuhi dengan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kezaliman.”

      Nah saudara saudari fillah'ku....

      Dan bagi yang mengikuti mereka dan ulama-ulama yang lain....insyaALLAH juga sebagai wujud kita untuk mengamalkan anjuran Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam ,..yaitu mengikuti para Ulama karena mereka adalah pewaris para Nabi dan Rasul...baik dari para keturunan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam ,...pun juga dari para Ulama Ahlu Sunnah wal Jama'ah lain'nya....

      Dan berharap agar senantiasa berada dijalan yang lurus dan benar dengan mengikuti mereka dan jejak langah mereka baik didalam berkehidupan dan juga didalam ilmu yang menyambung ...

      Agar kita tidak terombang-ambing dengan kebimbang'an dan keragu'an untuk memilih jalan yang benar dan insyaALLAH diridho'i oleh ALLAH Subhannahu waa Ta'alla....

      Sebagaimana mengikuti benang merah ..pun dengan ilmu mereka yang saling menyambung hingga sampai ke para Tabi'in..menyambung ke Para Salafus Shalih ...

      Dan akhirnya menyambung dan bermuara ke junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam...sebagai Rahmat bagi Alam Semesta ini...dan sebagai pemberi Syafa'at kita di Zaumul Qiyamah kelakk...

      Aamiin Aamiin Yaa Robball Allamiin....insyaALLAH..

      Maha Suci ALLAH Subhannahu waa Ta'alla dan dengan memuji-Nya , Maha Suci ALLAH Subhannahu waa Ta'alla yang Maha Agung

      Delete
    2. Ahlul Bait adalah keturunan Sayidatina Fatimah
      Ada banyak hadis yang menjelaskan bahwa ahlul bait adalah keturunan Sayidatina Fatimah. Hadis-hadis ini mudah didapat dari berbagai sumber. Berikut ini beberapa hadis tersebut:

      Sumber: https://www.facebook.com/topic.php?uid=89898810391&topic=15030

      at-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadis daripada Ummul Mukminin Ummu Salamah r.a mengenai kisah turunnya surah Ahzab 33:

      “Ayat ini (surah al-Ahzab: 33) turun di rumahku. Ketika itu Ali, Fatimah, Hasan dan Husain sedang berkumpul. Rasulullah menyelimuti mereka dengan sehelai kain kisa’ (jenis pakaian yang sangat longgar) lalu bersabda, “Ya Allah, mereka inilah ahlul baitku. Hilangkanlah kotoran (dosa) daripada mereka dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya.”

      Hadis ini juga diriwayatkan melalui pelbagai sanad dengan matan yang sedikit berbeda namun serupa maksudnya.

      Dari hadis tersebut, jelaslah bahwa Ahlul Bait dalam ayat tersebut adalah terdiri daripada sayidina Ali ra, Sayidatina Fatimah ra, Sayidina Hasan ra dan Sayidina Husain ra, dan tentu saja termasuklah Rasulullah saw sendiri.

      Kemudian keturunan baginda Nabi saw adalah bernasab kepada sayidina Hasan dan Husain ra, karena hanya dari mereka berdualah keturunan Rasulullah saw ada hingga hari ini.

      Salah satu keistimewaan sayidatina Fatimah az Zahra adalah dari keterangan Rasulullah SAW, bahwa anak-anak Fatimah r.a itu bernasab kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda ; Artinya :

      “Semua bani Untsa (Manusia) mempunyai ikatan keturunan ke ayahnya, kecuali anak-anak Fatimah, maka kepada akulah(Rasulullah SAW) bersambung ikatan keturunan mereka dan akulah ayah-ayah mereka.” (H.R. Tabrani).

      Imam Suyuti dalam kitab “Aljamik As Shohir” Juz 2 halaman 92. Menerangkan, bahwa Rasulullah pernah bersabda : Artinya : “Semua Bani Adam (Manusia) mempunyai ikatan keturunan dari ayah kecuali anak-anak Fatimah, maka akulah ayah mereka dan akulah Asobah mereka (Ikatan keturunan mereka).” (H.R. At-Tabrani dan Abu Ya’la).

      Dalam tafsir Al-Manar Syekh Muhammad Abduh mengutip sabda Rasulullah SAW : Artinya : “Semua anak adam (Manusia) bernasab (ikatan keturunan) keayahnya kecuali anak-anak Fatimah, maka akulah(Rasulullah SAW) ayah mereka dan akulah yang menurunkan mereka".

      Rasulullah saw bersabda : Artinya : “Ketahuilah, sesungguhnya perumpamaan Ahlul Bait ku di antara kaliah adalah seperti kapal Nuh diantara kaumnya. Barang siapa menaikinya ia pun selamat dan siapa pun tertinggal olehnya ia pun tenggelam” (H.R. Muslim)

      Selain itu, jika anda percaya hari Kiyamat, maka banyak disebutkan bahwa sebelum kiyamat akan muncul Imam Mahdi. Ini banyak disebut di dalam hadits. Siapakah imam Mahdi yang akan membela kaum muslim itu?

      Dari Said bin al-Musayyab RH, dia berkata, “Kami berada bersama-sama dengan Ummu Salamah RA, lalu kami saling menyebut-nyebut al-Mahdi, maka dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Al-Mahdi adalah dari anak keturunan Fatimah.” (Ibnu Majah)

      Ummu Salamah RA, Ummul Mukminin, menceritakan bahawa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Al-Mahdi adalah dari keturunanku, dari anak cucu Fatimah.” (Abu Daud & Ibnu Majah)

      Dari Imran bin al-Husain RA katanya, Rasulullah SAW bersabda kepada anaknya Fatimah RA, “Khabarkanlah berita gembira, bahawa al-Mahdi itu adalah dari (keturunan) kamu.” (Ibnu Asakir)

      Jadi kesimpulannya, keturunan baginda Nabi saw itu exist sampai sekarang bahkan sampai menjelang Kiyamat kelak. Dan mereka itu adalah dari jalur/nasab Sayidatina Fatimah dan Ali ra, Hasan ra, dan Husain ra.
      Diposkan oleh waskita adijarto di 14.01

      Delete
  2. mahrus ali telah keluar dari akidah ahli sunnah wal jama'ah...dan telah berani mengatakan bahwa yang menyakitkan para kh,dan habaib,,saya nyatakan ia musuh Nabi Saw...Ahmad Segaf Aljufri

    ReplyDelete
  3. Dalam Islam tidak mengenal golongan atau kalangan darah biru, apapun namanya apakah pangkat, jabatan ataupun keturunan,kelak diakhirat akan banyak yang masuk neraka, ia kecele menggap keturunan dari ini dan itu, yang dinilai Allah semua orang beriman karena Taqwanya yang Haq( Haqqo Tuqootih) yaitu penyerahan diri seutuhnya kepada Allah swt(muslimuun), inna akramakum indallaahi atqookum, dan belum ada satupun ayat yang menyebutkan dari keturunan ini akan masuk syurga, camkanlah wahai kaum muslimin yang beriman dengan Haq

    ReplyDelete
    Replies
    1. Urusan masuk surga atw neraka memang bukan urusan keturunan atau anak, atw golongan siapa, tp menghargai dan menghormati orang yang menjadi perantara Alloh SWT memberikan hidayah keiman kita melalui ta'limnya adalah hal yang perlu dan sangat, apalagi kepada nabi Muhammad SAW dan keturunnanya ....

      Delete
  4. orang yg mengaku keturunan nabi,atau para habib mereka adalah pembohong, lihat diblog "habibbohong.blogspot.com disana dijelaskan Bahwa mereka asal usulnya dari Iran,...mengapa tidak mengaku keturunan Abu jahal...?

    ReplyDelete
  5. Ahlus sunnah wal jamaah diseluruh dunia tidak mungkin akan mengakui bahwa kalian dari keturunan Nabi,dan tidak ada satu ulumapun yang membenarkan itu, dan hingga hari kiamatpun milyaran muslim di seluruh dunia tidak mungkin akan membenarkan pengakuan-pengakuan orang-orang bodoh seperti kalian,walau sebesar apapun propaganda kalian tidak akan berhasil kecuali kepada orang-orang dungu seperti banyaknya bangsa Indonesia yang awam akan ajaran agama dari Rasulallah SAW,dan kalian-kalian bukanlah dari ahlus sunnah wal jamaah melainkan mengaku dari ahlus sunnah wal jamaah,kalian dari ahli Bid’ah yang meng-ada adakan dalam agama islam yang sudah selesai sejak 1435 tahun silam,karena ahlus sunnah wal jamaah tidak demikan perbuatannya,Al-imam Asyafi’I sendiri tidak pernah membenarkan bahwa kalian dari keturunan Nabi, cara mengaku-ngakui keturunan Nabi sama caranya dengan “yahudi” ketika orang-orang yahudi mengatakan bahwa Nabi Ibrahim dari bangsa mereka, dan perhatikan siapa saja yang mengikuti ajaran yang benar dari Rasulallah SAW yang tidak mengada adakan dalam islam di tuduh Wahabi,saking bodohnya mereka tidak menghetahui bahwa ajaran wahabi itu tidak ada,yang ada ajaran dari Rasulallah SAW.

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete